Sebagai bentuk nyata dari pengembangan dan bentuk nyata kerja sama universitas dengan berbagai pihak, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membentuk Sustainable Island Development Initiatives Program (SIDI).

SIDI didirikan pada tanggal 10 November 2012, ditandai dengan perjanjian kerjasama antara ITS, Departemen Kelautan dan Perikanan, Bupati Berau (Kalimantan Timur) dan Wismar University of Applied Sciences (Jerman). Melalui SIDI, ITS telah ditunjuk oleh kementerian untuk "mengadopsi" dua pulau, Pulau Poteran (Kabupaten Sumenep) dan Pulau Maratua (Kabupaten Berau).

Tujuan dari program ini adalah untuk pembangunan dan pemberdayaan pulau-pulau kecil di Indonesia, baik untuk pengembangan konsep pendidikan dan penelitian dan tangan-on kegiatan-kegiatan yang melibatkan akademisi, mahasiswa, penelitian-ers, pemerintah, industri dan lainnya mari-time aktor.

Kegiatan ini, pada tahap awal, mengarah ke pengembangan dari dua Islands diadopsi, dengan masing-masing fokus:
- Maratua Island: pengembangan pariwisata
- Pulau Poteran: pengembangan industri Agrobased

Program ini melibatkan:
1. Kementrian Kelautan & Perikanan
2. Wismar University of Applied Sciences, Jerman
3. Pemerintah Daerah Kabupaten Berau
4. Pemerintah Daerah
Kabupaten Sumenep
5. Pusat-pusat Studi ITS
6. Mahasiswa ITS
7. Parteners Industri
8. Mitra Universitas

SIDI memiliki target untuk berkontribusi untuk pengembangan konsep keberlanjutan untuk pulau-pulau kecil. Untuk mencapai tujuan itu, SIDI berfungsi sebagai payung yang mencakup berbagai penelitian dan implementasi kegiatan multi-disiplin, karena ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pulau-pulau kecil, mulai dari energi, ekonomi , lingkungan, sosial, untuk masalah pendidikan.

Di Pulau Poteran, fokus utama adalah studi ekstrak herbal tropis yang nantinya dapat digunakan untuk produk medis, nutrisi, kosmetik, dan biomassa.

Di sisi lain, Maratua yang terletak di perbatasan negara di Laut Sulawesi merupakan daerah wisata bahari. Upaya untuk mewujudkan pemanfaatan potensi wisata bahari pulau akhirnya akan mempertimbangkan sisi lingkungan dan sosial yang merupakan isu utama dalam pengembangan pulau.