SIDI Week 2013

LENSAINDONESIA.COM: Menindaklanjuti perjanjian tahun 2012, ITS-Jerman menggelar Sustainable Island Development Initiatives (SIDI) Week 2013, di Pulau Poteran dan Pulau Maratua. Acara dibuka di Gedung Nasdec kampus ITS.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) yang diwakili Dirjen Kepulauan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K)  Sudirman Saad dalam pernyataan tertulisnya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.

Ia mengungkapkan bahwa pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia sebenarnya memiliki potensi alam yang sangat besar. Terlebih posisinya banyak yang strategis. Diharapkan pengembangan tersebut dapat dilakukan bersama-sama.

Acara ini dibuka oleh Prof Ir Eko Budi Jatmiko MSc PhD, Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS. “Ada tiga pilar yang menjadi perhatian dalam mengembagkan pulau-pulau kecil tersebut,” ungkapnya Eko menyampaikan pernyataan KKP tersebut.

Diantaranya ada pertahanan dan keamanan, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Diakui hal tersebut tidaklah mudah. Untuk itu, perlu keterlibatan lebih banyak dari berbagai pihak selain pemerintah. Seperti akademisi, swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan juga masyarakat sendiri.

Untuk SIDI Week 2013 sendiri, KKP memberi dukungan penuh. Pasalnya, kegiatan tersebut termasuk salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian masyarakat. “Karena melalui program ini, ITS turut serta dalam mendorong percepatan pembangunan pulau-pulau kecil di Indonesia,” katanya.

SIDI merupakan hasil perjanjian kerja sama antara ITS, KKP, Bupati Berau (Kalimantan Timur) dan Hochscule Wismar University of Applied Science. Kementerian sendiri telah menetapkan ITS untuk mengadopsi dua wilayah kepulauan, yakni Pulau Poteran di Kabupaten Sumenep dan Pulau Maratua di Kabupaten Berau. Kunjungan kedua pulau tersebut akan dilaksanakan pada Jumat hingga Minggu, 15-17 Nopember 2013, mendatang.

Fokus yang dikembangakan di kedua pulau itu pun berbeda. Untuk Pulau Poteran lebih ditujukan pada penelitian tentang ekstrak herbal tropis yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan produk medis, gizi maupun kosmetik. Sedangkan untuk Pulau Maratua ditujukan untuk mewujudkan potensi wisata bahari dengan mempertimbangkan sisi lingkungan dan sosial di pulau tersebut.

Untuk program ini, KKP mengaku bahwa hanya ada empat perguruan tinggi yang serius mengeksekusi terobosan ini. “Yang benar-benar memberikan langkah kongkret untuk kerja sama ini hanya empat perguruan tinggi, yakni ITS, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Hasanudin (Unhas), dan Universitas Indonesia (UI),” sebut Eko.

Pemerintah pun berharap program SIDI ini dapat terus dilaksanakan, tidak hanya tahun ini tetapi juga untuk tahun-tahun selanjutnya. Dirjen KP3K mengaku siap memberi dukungan untuk pelaksanaan program ini agar bias lebih implementatif nantinya. @angga_perkasa

Sumber:http://www.lensaindonesia.com/2013/11/14/its-dan-jerman-gelar-sidi-untuk-mengembangkan-dua-pulau-terpencil.html

Download: 2015-09-08