Sampai sejauh ini, kelor masih dianggap berpotensi bagi kemajuan perekonomian masyarakat di Kabupaten Sumenep, khususnya Pulau Poteran. Setelah sukses menanam kelor di lahan seluas 1,3 hektar tahun lalu, kini Tim Sustainable Island Development Innitiatives (SIDI)  ITS siap membibitkan sejumlah 45 ribu kelor baru, Rabu (11/11).

Pembibitan 45 ribu kelor oleh ITS dan UNIJA

Sebelumnya, pada Oktober 2014, Tim SIDI ITS berhasil melakukan tes penanaman kelor sejumlah 160 pohon. Namun, prosesnya dilakukan dengan membenamkan stek, bukan berasal dari bibit. "Ada kendala yang kita hadapi, yakni batang kelornya agak rapuh dan mudah terserang hama," jelas Dr techn Endry Nugroho Prasetyo SSi Msi, Ketua Tim SIDI ITS Divisi Poteran.

Sehingga, lanjutnya, setahun kemudian Tim SIDI ITS bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep melakukan pembibitan 45 ribu pohon kelor yang melibatkan lebih dari 150 petani. Menurutnya, 45 ribu bibit kelor tersebut dibenamkan pada lahan seluas 200 hektare yang berlokasi di Kecamatan Talango. "Itu sepuluh kali lipat lebih banyak dibanding tahun kemarin,'' jelasnya. Ia mengatakan hal itu terjadi lantaran ini adalah pilot project dari penelitian Tim SIDI ITS sekaligus menyesuaikan permintaan pasar Uni Eropa.

Dari 200 hektare lahan tersebut, dikatakan Endry, tidak serta merta semua areanya ditanami kelor melainkan hanya sisi-sisinya saja. "Itu permintaan para petani, karena mereka tidak mau monokultur," ungkapnya. Para petani, imbuhnya, kurang yakin kelor berpotensi meningkatkan taraf hidup mereka.

Karenanya, sesuai kesepakatan, setelah satu setengah bulan proses pembibitan, sekitar awal januari akan dilakukan penanaman cabe jamu. "Nanti kelornya akan dililit oleh cabe jamu, sehingga petani bisa sekaligus mengambil untung dari hasil panen cabe jamu," terangnya.

Dalam kurun waktu delapan bulan setelah pembibitan, ia meyakini kelor bisa dipanen dan masuk dapur produksi. "Untuk tahun kemarin pun sudah ada, tapi sebagian masih kita biarkan untuk diteliti lebih lanjut. Tahun ini baru kita akan serius menggarap produksinya," jelas dosen Jurusan Biologi ITS ini. (owi/man)

Sumber: http://its.ac.id/berita/15706/en            download : 2015-11-17